Rabu, 05 Juli 2017

Aku letih

Ya Tuhaaann..
Aku merasa sendiri menghadapi ini semua..
Seolah tak ada yang mengerti aku.
Aku capek Tuhaann..
Aku lelah..
Aku berharap ada yg bisa membantuku.
Mengapa selalu aku yang mengalami seperti ini?
Mengapa si inke selalu mendapatkan yang terbaik?
Kalau si inke aja bapak sama mamak selalu membdri yang terbaik.
Sekarang, bapak dan mamakku seolah tak mempedulikanku.
Tak ada yang mempedulikanku.
Bahkan suamiku pun tak mempedulikanku.
Seoalah2 ini tanggung jawabku.
30 hari masa cutiku hanya akan kuhabiskan mengurus anakku sendiri.
Bagaimana ASIku bisa keluar banyak kalau pikiran, hati dan perasaanku tak menentu?
Bagaimana ASIku bisa keluar kalau tak ada yang mendukungku?
Mengapa harus selalu aku yang mengalami ini semua Tuhan.
Aku lelah..
Aku capek..
Badanku seolah remuk.
Padahal dia tau aku paling ga bisa begadang.
Padahal dia tau aku orangnya bosanan kalau makan yang itu itu aja.
Sudah sering kali kuingatkan dia sebelum anaknya lahir untuk mencari pembantu, tapi selalu aja jawabannya "nanti", "nanti" dan "nanti".
Aku bosan mendengar jawaban itu.
Padahal dulu dia yang bilang kalau dimintai tolong itu lgs dikerjakan.
Aku lelah Tuhan..
Aku capeek dengan ini semua..
Tak ada seorang pun yang mempedulikanku..
Mama..
Andai mama masih ada, apakah mama akan mendukungku?
Mgknkah pagi itu mama yang mengusuk badanku? Apakah mama rasakan letihku ma? Makanya mama mengusukku?
Ma.. Aku capek hidup dengan kesedihan terus. Bolehkah aku ikut denganmu ma? Agar tak kurasakan lagi sedih ini?
Jika memang hidupku hanya bekisar kesedihan lbh baik kuakhiri saja ma. Karena aku letih tak pernah merasakan bahagia.
Sampai kapan aku akan merasakan ini ma?
Bahkan sampai hari ulang tahunmu saja terlupakan olehku hanya karena pikiran dan hatiku yang tak menentu.
Terlalu berat beban yang Kau berikan padaku Tuhan. Terlalu berat semuanya kupikul sendiri.
Tolong aku Tuhan..