aku benci dengan status pacaran dan menikah. itu hanya membuat wanita selalu berpikir tentang sesuatu yang tak kumengerti. terkadang mereka berpikir rasional, tapi di suatu waktu mereka akan berpikir dengan perasaannya.. OMG, ini sangat mengerikan. kalau mereka memang tidak bisa mempertanggungjawabkan pilihan mereka buat apa memilih? lebih baik bebas sepertiku. ya aku merasa bebas dengan tidak memilih seseorang menjadi pasanganku. karena aku tidak mau mengalami hal-hal yang dialami oleh orang-orang di sekitarku dan aku tidak peduli dengan kicauan mereka tentang usiaku. karena aku merasa bahagia dengan hidupku sekarang ini.
"happy birthday lana... wish u all the best sweety,, semoga panjang umur, sukses karirnya, semakin bijak sana dan yang terutama cepat dapat pacar" ujar mama dari ujung ponselku.
"hmm... iya ma, amiiiiiiiinnn" jawabku sekenaknya.
"jangan cuma ham,,hem,,hem,, aja dong sayang, kamu harus cari dan jangan tomboi-tomboi lagi. jadi wanita itu harus anggun dan feminim biar cowok-cowok pada suka", kujauhkan ponselku agar tak mendengar kicauan mama mengenai pasangan hidup yang selalu diujarkannya padaku. aku bosan dengan nasihat pasangan hidup ini, bukan karena aku tak menyukai pria. namun, karena aku terlalu takut menghadapi kenyataan yang akan terjadi saat aku memiliki pasangan hidup.
"hm.. iya.. iya mam.. ntar juga dapat. kalau Tuhan sudah berkehendak dia akan berikan yang terbaik untukku. semua indah pada waktu Tuhan mam.."
"ya sudah, yang pasti jangan sampai karena kamu sudah mengenal uang kamu jadi ga cari pasangan ya", ujar mama menasihatiku.
"iya mamaku sayang.. bye mam..", kututup telpon itu lalu menjatuhkan diriku kembali ke bantalku.
to be continue.